Antara Kemungkinan dan Kewajiban

 

Tayangan disunting menggunakan Aplikasi Canva

Pada rumah tangga manapun, pasti ada masalah. Namun, kita harus jeli memilah, apakah hal tersebut berkaitan dengan ilmu, komunikasi atau komitmen?

Jika masalah rumah tangga 'hanya' tentang ilmu menjalani hidup bersama suami atau isteri, insyaa Allah ada kesempatan untuk meningkatkan pemahaman-pemahaman.

Jika masalah rumah tangga 'sekedar' mengenai seni berkomunikasi dengan pasangan, insyaa Allah masih banyak momen untuk berlatih bersama mengeratkan simpati dan empati. 

Akan tetapi, jika tentang komitmen, mungkin inilah batasan kita. Contohnya perselingkuhan dan KDRT. Maka, perpisahan bisa jadi solusi. Apalagi putra-putri butuh orang tua yang bahagia dan saling membahagiakan. Bukan menyakiti serta toxic

Dalam bingkai : potret keluarga bahagia diambil dari sini

Sungguh indah nasehat dari Ustadz Salim Akhukum Fillah berikut ini : "Dalam hidup, selalu ada pilihan. Antara menikahi orang yang dicintai, atau mencintai orang yang dinikahi. Yang pertama hanyalah kemungkinan, sedangkan yang kedua adalah kewajiban".

Ummi ulangi nasehat tersebut dengan pemahaman yang amat terbatas. Menikahi orang yang dicintai, adalah kemungkinan. Jika Allah menghendaki dan memang ada jodohnya. Atau bila tidak keduluan orang lain. 

Namun, mencintai orang yang dinikahi, adalah kewajiban. Sebab, seperti yang sudah pernah Ummi tulis pada postingan berjudul Mencintai Allah Lebih Dahulu, pernikahan merupakan ibadah paling panjang. Maka, lika-likunya juga mungkin paling indah sekaligus menukik tajam. Bisa jadi, sesekali rumah tangga berada di ambang jurang perpisahan. 

Dalam bingkai : Tepi jurang diambil dari sini

Puncaknya ialah, agar kewajiban mencintai orang yang dinikahi terasa ringan dan mudah, perlu komitmen tinggi memelihara kesetiaan. Hingga, menjaga psikis maupun raga pasangan tetap seimbang. 

Semoga Allah ﷻ senantiasa memudahkan dan melancarkan kayuh dayung mahligai kita. Dalam tiap gerak perahu rumah tangga, menyusuri tenang dan deburnya ombak kehidupan.

 ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
  مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ 


Komentar

  1. MasyaAllah, menjadi referensi bacaan dan insyaAllah diterapkan dlm kehidupan rumah tangga. Sukses selalu diks Anggun. Semoga Allah mudahkan dan memberi pertolongan disetiap aktivitasnya.🤲

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masyaa Allah tabarakarrahman. Matur nuwun Kak sudah membaca. Hanya meneruskan pesan ulama ini.

      Aamiin Yaa Rabb 🤲 semoga demikian pula untuk kakak sekeluarga. Wa fiiki barokallah

      Hapus

Posting Komentar

Sila tinggalkan jejak komentar, saran, masukan, kritik dan segenap tanggapan. Ummi tidak setiap hari memeriksa blog ini. Namun, insyaa Allah diusahakan membalas semampunya apabila senggang. Terima kasih atas kunjungannya :)

Postingan Populer