Sulur Kerinduan


 Video disunting menggunakan Aplikasi Canva




Sungguh indah nasehat seorang ulama bernama Umar Tilmisani berikut ini :

"Nahnu du'at qobla kulli syai'in".

Maknanya : "Kita adalah da'i sebelum (profesi) yang lain".

Sebaik-baik kehadiran diri, dengan peranan apapun, ialah yang membawa keindahan Islam sebagai rahmatan lil 'aalaamiin.

Kehadiran diri sebagai anak, suami, istri, orang tua, abdi negara, penulis, pedagang, karyawan, pekerja seni dan lain-lain. Hendaknya membawa keindahan hikmah sebagai seorang muslim.

Sumber gambar : dreamstimes.com

Bahkan, menurut Ustadz Salim Akhukum Fillah, gamer pun bisa menjelma da'i di kalangan anak muda. Jika ia mampu mempertautkan aksi games ke dalam semangat syiar.

Kehadiran kita, apapun peranannya, dapat bertumbuh sebagai sulur-sulur kerinduan pada hati masyarakat. Jika penampilan lahiriah berbanding lurus dengan sikap, tutur ucap hingga kontribusi nyata yang meringankan beban mereka.

Namun, pemahaman akan budaya setempat juga penting dilakukan. Supaya pintu penerimaan itu lebih lebar terbentang menyambut cahaya yang mungkin kita ingin bagikan.

"Cobalah pahami sejarah kelurahan atau desa tempat kita tinggal, kebiasaan, etika, dialek dan sebagainya. Sambil terus santun berhikmah tanpa menggurui dan tanpa menyalahkan apa yang telah mereka yakini".

Biidznillah, semoga lingkungan dengan sukarela lapangkan hati menerima kita, sebagai bagian dari mereka.

Mari kita hikmati bersama untaian kalimat peneguh diri dari Ibnu Mubarak berikut ini :
"Akal yang sempurna ditandai dengan baiknya akhlak. Sebab ialah yang memuliakan manusia di atas segala makhluk".

Semoga, amanah yang tersampir pada pundak pengabdian senantiasa melembutkan pribadi menuju kerendahhatian dan takut akan pertanggungjawaban kepada Yang Maha Menguasai. InsyaaAllah. Aamiin Yaa Rabb .

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ

Komentar

Postingan Populer