Mencintai Allah ﷻ Lebih Dahulu
Penyuntingan video melalui aplikasi Canva
Petuah para bestari :
"Jodoh adalah cerminan dari diri sendiri".Jika semasa lajang seorang hamba senantiasa menjaga raga dan hati. Maka terdapat sosok shalih-shalihah yang tengah menjaga dirinya, sebagai pasangan halal kelak.
Akan tetapi, jangan lupa :
"Bahkan para nabi pun diuji dengan istri mereka. Ingatlah kisah kedurhakaan para istri Nabiyulloh Nuh dan Luth.
Begitu pula wanita mulia yang kisahnya termaktub dalam Al-Qur’an, Asiyah binti Muzahim, diuji oleh suaminya sendiri; dia yang mengaku tuhan. Fira’un".
Sumber gambar : islampos.com
Pastikan dulu niat diri. Bahwa bukan rupa, status sosial, harta maupun silsilah keturunan. Bukan hanya itu, meski boleh itu.
Pastikan bahwa kecintaan kepada Allah ﷻ mendahului segala niat dan motivasi.
Mencintai Allah ﷻ lebih dulu, adalah sebentuk kesadaran :
Bahwa suami atau istri merupakan manusia biasa. Mereka yang mendapatkan pasangan (yang menurut orang lain) sempurna-pun, bisa jadi hanya sedang belajar bersabar dengan segala kelebihan kekurangannya. Belum tentu semua seperti yang terlihat.
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu dapat pula dengan meminimalkan kriteria. Apalagi jika telah nyata datang lamaran seorang pemuda yang beriman. Cara mengetahui indikator keimanan itu, bisa bertanya dan minta tolong untuk mencari tahu pada keluarga, guru ngaji atau sahabat dekat.
Gurunda Salim Akhukum Fillah bertutur bahwa kakek, ayah, saudara laki-laki atau kerabat; jangan hanya menjadi juri pemilihan jodoh lajang perempuan dalam keluarganya. Namun, hayatilah peran sebagai panitia pada proses audisi suami sang muslimah single fii sabilillaah tersebut.
Contoh sederhana : amatilah jamaah sholat lima waktu, khususnya subuh di masjid kampung. Jika masih ada jomblowan pada barisan depan, tak ada ruginya menelisik lebih jauh kepribadian sang pemuda. Bukan semata aset pribadi, namun tanyakan pula bagaimana pandangannya terhadap pernikahan dan berkeluarga.
Apabila berlanjut perkenalan dengan cucu atau anak atau saudara perempuan, sarankan kepadanya :
Para calon bidadari surga mengeluhkan, sinyal visual para pemuda yang mementingkan kemolekan wajah. Hingga mereka insecure jika berparas pas-pasan, dan menyangka itulah yang membuatnya tak kunjung menikah.
Di sisi lain, para shalihin lajang juga minder pada gadis-gadis shalihah, yang mengutamakan kemapanan sebagai patokan utama kriteria calon suami. Maka, mereka menunda pernikahan sampai terlewati usia produktif, dengan alasan belum cukup terverifikasi memadai untuk berkeluarga.
Jika para lajang dapat meminimalkan kriteria dan merendahkan hati kala berikhtiar menyeleksi jodoh. Semoga Allah ﷻ meninggikan derajat mereka dengan menganugerahkan pasangan yang baik lahir batinnya.
Akan tetapi, bila belum tiba masa itu, atau keadaan pasangan tak sesuai dengan impian. Yakinlah, selalu ada kebaikan di baliknya.
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu, juga bisa berupa ketegaran hati. Memantapkan diri kala sudah memilih. Bahwa dialah calon suami atau istri kalian. Berdasarkan pengalaman dan cerita para guru, ujian dahsyat dapat hadir menjelang pernikahan.
Sebab, ujar Ustadz Salim A. Fillah, pernikahan adalah ibadah yang paling panjang dalam hidup. Hingga maut menjemput salah satu dari pasangan. Sholat ada batas waktunya. Puasa bisa berbuka saat Maghrib. Haji ada tenggatnya. Zakat juga telah ditakar ukuran serta masanya. Namun, berumah tangga dinafasi sepanjang hayat.
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu, juga jangan lupa, memupuk subur kesabaran jika jodoh tak kunjung datang. Konon memang sukar, berat dan pedih rasanya. Apalagi jika sudah berhadapan dengan tanya orang dan target usia. Namun, yakinlah, Allah ﷻ selalu membersamai tiap ketabahan dan doa.
Contoh wanita suci yang diabadikan Al Qur'an sedangkan ia tak bersuami adalah Ibunda Maryam. Terdapat juga salafush shalih perempuan yang mengutamakan cintanya pada Allah, hingga bersedia tidak menikah. Dialah Robiatul 'Adawiyah, yang membuat para ulama cemburu. Sebab, rumahnya dipenuhi cahaya langit kala kematian sang gadis mulia tiba.
Beberapa hamba shalih yang memaksimalkan kontribusinya pada dakwah meski melajang hingga akhir hayat, juga bisa diteladani. Sebut saja Ibnu Taimiyah, Imam Nawawi dan Sayyid Quthub.
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu selayaknya terus ada. Bahkan hingga berumah tangga, mendidik anak, dan
biidznillaah menua bersama pasangan.
Sebab apabila Allah ﷻ telah dijadikan faktor utama, maka ini adalah komitmen awal merenda kebahagiaan gapai Rahmat Surga-Nya. Semoga langkah kita semua dimudahkan.
Barokallaahu fiikum.
Sebagai penutup, mari kita hikmati bersama Sabda Baginda Rasulullah ﷺ berikut ini :
ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ
Pastikan bahwa kecintaan kepada Allah ﷻ mendahului segala niat dan motivasi.
Mencintai Allah ﷻ lebih dulu, adalah sebentuk kesadaran :
Bahwa suami atau istri merupakan manusia biasa. Mereka yang mendapatkan pasangan (yang menurut orang lain) sempurna-pun, bisa jadi hanya sedang belajar bersabar dengan segala kelebihan kekurangannya. Belum tentu semua seperti yang terlihat.
Sumber gambar : Kompasiana.com
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu dapat pula dengan meminimalkan kriteria. Apalagi jika telah nyata datang lamaran seorang pemuda yang beriman. Cara mengetahui indikator keimanan itu, bisa bertanya dan minta tolong untuk mencari tahu pada keluarga, guru ngaji atau sahabat dekat.
Gurunda Salim Akhukum Fillah bertutur bahwa kakek, ayah, saudara laki-laki atau kerabat; jangan hanya menjadi juri pemilihan jodoh lajang perempuan dalam keluarganya. Namun, hayatilah peran sebagai panitia pada proses audisi suami sang muslimah single fii sabilillaah tersebut.
Contoh sederhana : amatilah jamaah sholat lima waktu, khususnya subuh di masjid kampung. Jika masih ada jomblowan pada barisan depan, tak ada ruginya menelisik lebih jauh kepribadian sang pemuda. Bukan semata aset pribadi, namun tanyakan pula bagaimana pandangannya terhadap pernikahan dan berkeluarga.
Apabila berlanjut perkenalan dengan cucu atau anak atau saudara perempuan, sarankan kepadanya :
"Sebisa mungkin, jangan terlalu mudah menolak hanya demi gengsi. Pun, jangan gegabah menerima untuk mengejar target usia".
Sumber gambar : ruparupa.com
Para calon bidadari surga mengeluhkan, sinyal visual para pemuda yang mementingkan kemolekan wajah. Hingga mereka insecure jika berparas pas-pasan, dan menyangka itulah yang membuatnya tak kunjung menikah.
"Andai kecantikan itu dapat diibaratkan varian minuman ketika berpuasa. Maka mungkin es buah lebih menarik daripada teh hangat. Padahal, saat berbuka, air putih pun sudah cukup menyegarkan". (Ustadz Salim A. Fillah)
Sumber gambar : travel.kompas.com
"Jika berumahtangga diumpamakan permainan. Maka, kondisi mapan bak naik kereta kelinci. Penumpangnya tidak mengalami tantangan. Mungkin terkantuk-kantuk. Walaupun bisa jadi mereka akan mengucap syukur, karena ketenangan wahana ini.
Namun, berbeda dengan kondisi tidak tentu, yang mengandalkan rezeki dari arah tak disangka-sangka. Hal itu bagaikan naik roller coaster. Tiap turunan dan tanjakan membuat genggaman tangan penumpang yang bersebelahan makin erat. Tak jarang, di samping teriakan juga melafazkan dzikir.
Ini pilihan. Keduanya sama-sama baik". (Ustadz Salim A Fillah)
Jika para lajang dapat meminimalkan kriteria dan merendahkan hati kala berikhtiar menyeleksi jodoh. Semoga Allah ﷻ meninggikan derajat mereka dengan menganugerahkan pasangan yang baik lahir batinnya.
Akan tetapi, bila belum tiba masa itu, atau keadaan pasangan tak sesuai dengan impian. Yakinlah, selalu ada kebaikan di baliknya.
Sumber gambar : grhasarinavidi.com
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu, juga bisa berupa ketegaran hati. Memantapkan diri kala sudah memilih. Bahwa dialah calon suami atau istri kalian. Berdasarkan pengalaman dan cerita para guru, ujian dahsyat dapat hadir menjelang pernikahan.
Sebab, ujar Ustadz Salim A. Fillah, pernikahan adalah ibadah yang paling panjang dalam hidup. Hingga maut menjemput salah satu dari pasangan. Sholat ada batas waktunya. Puasa bisa berbuka saat Maghrib. Haji ada tenggatnya. Zakat juga telah ditakar ukuran serta masanya. Namun, berumah tangga dinafasi sepanjang hayat.
"Boleh jadi iblis tidak rela jika keturunan Adam sukses dalam separuh agama ini. Prestasi terbesar setan di hadapan iblis jika berhasil menggagalkan pernikahan, atau bahkan menceraikan suami istri. Melebihi godaannya pada manusia melalui maksiat lain".
Sumber gambar : pxhere.com
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu, juga jangan lupa, memupuk subur kesabaran jika jodoh tak kunjung datang. Konon memang sukar, berat dan pedih rasanya. Apalagi jika sudah berhadapan dengan tanya orang dan target usia. Namun, yakinlah, Allah ﷻ selalu membersamai tiap ketabahan dan doa.
Contoh wanita suci yang diabadikan Al Qur'an sedangkan ia tak bersuami adalah Ibunda Maryam. Terdapat juga salafush shalih perempuan yang mengutamakan cintanya pada Allah, hingga bersedia tidak menikah. Dialah Robiatul 'Adawiyah, yang membuat para ulama cemburu. Sebab, rumahnya dipenuhi cahaya langit kala kematian sang gadis mulia tiba.
Beberapa hamba shalih yang memaksimalkan kontribusinya pada dakwah meski melajang hingga akhir hayat, juga bisa diteladani. Sebut saja Ibnu Taimiyah, Imam Nawawi dan Sayyid Quthub.
Sumber gambar : umma.id
Mencintai Allah ﷻ terlebih dahulu selayaknya terus ada. Bahkan hingga berumah tangga, mendidik anak, dan
biidznillaah menua bersama pasangan.
Sebab apabila Allah ﷻ telah dijadikan faktor utama, maka ini adalah komitmen awal merenda kebahagiaan gapai Rahmat Surga-Nya. Semoga langkah kita semua dimudahkan.
Barokallaahu fiikum.
Sebagai penutup, mari kita hikmati bersama Sabda Baginda Rasulullah ﷺ berikut ini :
"Wanita biasanya dinikahi karena empat hal : karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (HR Bukhari dan Muslim).
ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ
Komentar
Posting Komentar
Sila tinggalkan jejak komentar, saran, masukan, kritik dan segenap tanggapan. Ummi tidak setiap hari memeriksa blog ini. Namun, insyaa Allah diusahakan membalas semampunya apabila senggang. Terima kasih atas kunjungannya :)