Memuliakan Pengasuh Anak

Video disunting menggunakan Aplikasi Canva

Bagi Ayah Bunda pekerja, mencari sosok pengasuh anak bukan perkara yang mudah. Baik itu perorangan dari pihak kerabat, saudara dan tetangga, maupun yang berada dalam naungan lembaga penitipan. Tentu orang tua memiliki berlapis pertimbangan sesuai kondisi masing-masing.

Pengasuh anak, berperan besar bagi keluarga. Pada mereka dititipkan segenap nyawa, harapan, pola pikir, cara perawatan, kemasan lisan dan sikap, hingga mungkin setitik idealisme akan tumbuh kembang buah hati. Pada pengasuh, orang tua pekerja melabuhkan sejenak ketenangannya, agar tetap terlaksana bakti menjemput rezeki. Pada pengasuh, pendampingan dipasrahkan, agar tertunai sumpah sebagai abdi yang berkarya untuk negeri.

Maka tak heran, jika terdapat sebagian orang tua yang berganti-ganti pengasuh anak. Sebab kekurangcocokan atau bahkan kekecewaan, terhadap proses hingga hasil ukiran jiwa raga pada buah hati.


Tentu ada cara perawatan dan pemahaman berbeda terhadap tumbuh kembang ananda. Namun, berbekal kesabaran, insyaa Allah hal ini dapat dikomunikasikan.

Intinya, Ayah Bunda bersepakat terhadap hal-hal yang dikompromikan. Dan berlapang hati dengan segenap perbedaan yang bisa jadi amat sedikit.

Pengasuh adalah wakil Ayah Bunda. Maka, selayaknya orang tua memahamkan, kelak anak-anak harus berbakti pula pada para pengasuh.

Kasih sayang, kesabaran dan kepayahan pengasuh anak; bukan semata-mata jasa yang hanya bisa terbayar dengan upah tak seberapa yang Ayah Bunda berikan. Jangan sampai terpikir, bahwa dengan memberikan upah tersebut, orang tua kehilangan kesempatan bermesra dengan do'a, ketulusan dan keselamatan yang Allah sematkan pada para pengasuh anak.


Bukankah, dalam sepekan, pengasuh anak melakukan tugas Ayah Bunda 5 atau 6 hari lamanya? Belum termasuk tambahan beban jika orang tua pulang kerja kemalaman.

Pengasuh belepotan kencing dan kotoran anak-anak, kala Ayah Bunda wangi dan rapi di kantor.

Pengasuh kelimpungan mengejar anak yang kesana kemari berlarian, kala Ayah Bunda duduk tenang menyelesaikan tugas sambil mendengarkan YouTube, mengakses media sosial ataupun bercanda dengan teman.

Pengasuh kadang hanya bisa mengelus dada kala anak-anak susah diminta sholat, nggak mau tidur siang, melepeh obat ketika sakit, tak mau duduk tenang saat makan, melet saat dinasehati untuk berbuat baik pada saudara dan keusilan lain.

Sedangkan Ayah Bunda tinggal mengunduh hasilnya dari mengontrol semua itu, lewat kisah Beliau di telepon atau seusai jam kerja. Sungguh, Ummi juga menasehati diri sendiri.


Khawatirlah terhadap do'a tersembunyi pengasuh. Gentarlah pada pengabdiannya. Rendahkan suara saat berbincang dari hati ke hati dengan Beliau.

Sadarilah bersama, bahwa efektif hanya 2 hari tersisa selama sepekan, orang tua bisa mendampingi anak-anak di rumah. Itupun kadang masih diiringi hal-hal yang melalaikan.

"Menyayangi pengasuh, adalah penghormatan yang kelak akan diulang anak-anak dengan seizin Allah ﷻ . Semoga di masa depan, mereka bisa memuliakannya.

Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah ﷺ saat kedatangan Halimatus Sa'diyah. Menghamparkan kain surbannya sebagai alas duduk Sang Ibu Susuan.

Rasulullah ﷺ juga menyebut pengasuh masa kecil sepeninggal Ibunda Aminah, yaitu Ummu Aiman; sebagai wanita penghuni surga. Kemudian menawarkan pada para sahabat untuk bersedia menikahinya.

Zaid bin Haritsah, putra angkat Baginda Nabi, menyambut kehormatan tersebut. Padahal Ummu Aiman adalah wanita baya berkulit hitam. Sedangkan Zaid masih muda, tampan dan berkulit putih. Hingga Usamah bin Zaid sebaik-baik generasi terlahir dari pernikahan itu".

Semoga Allah memudahkan langkah kita. Aamiin Yaa Rabb.

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ

Komentar

  1. Ijin share mbk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggeh silakan. Terimakasih sudah membaca dan membagikannya 😊

      Hapus
  2. Anak adalah anugerah terindah yang harus kita syukuri yang diberikan oleh Allah, jadi kita tidak hanya memberi materi saja melainkan penghormatan dan perlakuan baik pada seorang pengasuh anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup benar sekali. Terima kasih telah berkunjung 😊

      Hapus

Posting Komentar

Sila tinggalkan jejak komentar, saran, masukan, kritik dan segenap tanggapan. Ummi tidak setiap hari memeriksa blog ini. Namun, insyaa Allah diusahakan membalas semampunya apabila senggang. Terima kasih atas kunjungannya :)

Postingan Populer