Kerudung, Taat, Hati dan Akhlak

Video disunting menggunakan Aplikasi Canva

Tulisan ini bukan hendak menghakimi. Kerudung lebar ataupun kecil. Bahkan yang tidak berkerudung sekalipun. Namun, tidak menghakimi bukan berarti mengabaikan nash yang telah ada dalam Kalamullaah, Saudariku sekalian. 😊

Bahwa, telah diwajibkan kepada kita untuk menutup aurat. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an Surat Al Ahzab ayat 59 berikut ini :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Sumber gambar : KabarMakkah.com

Lantas, bagaimana dengan kalimat yang jamak kita ketahui beredar dalam masyarakat :
"Ah, yang penting jilbabi hati dulu".

Bahkan, ada stereotype berikut ini :
"Buat apa berkerudung kalau hatinya jahat. Akhlaknya buruk dsb".

Duhai Saudariku yang Disayangi Allah ﷻ. Bagaimana jika kita berpikir sebaliknya?

Bahwa mentaati perintah Allah terlebih dahulu ialah langkah yang utama. Jika nanti ada masalah atau kesulitan membersamai, kita berdoa agar dimudahkan dan dikuatkan dalam menghadapinya. 


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An Nur : 31)


                        Sumber gambar : Islampos.com

Memang, berkerudung belum tentu hati dan akhlaknya baik. Namun, dengan menutup aurat, kita telah membuktikan ketaatan sebagai tanda cinta kepada Allah

Adapun proses perbaikan hati dan akhlak bisa terus ditempuh. Melalui doa, senantiasa memperbarui ilmu dan bergaul dengan hamba shalih-shalihah untuk saling menasehati serta menguatkan.


يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

"Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat". (QS. Al A'raf : 26)

***

Demikian, ya Saudariku sekalian yang disayangi Allah, sepintas tulisan kecil tentang berkerudung yang dapat Ummi sampaikan. Semoga yang sekarang tengah berproses menutupi aurat; diteguhkan hati dan keimanannya dalam menjemput hidayah. Dimudahkan dalam meluaskan wawasan dan melengkapi pernak-pernik berbusana muslimah rapi.

Ummi paham, bahwa proses menutupi aurat itu tidak mudah. Apalagi jika lingkungan kita kurang mendukung. Atau tidak banyak famili dan teman yang sefrekuensi menempuhnya.

Apapun itu, yakinlah Allah Maha Mengetahui niat-niat kita. Jatuh bangun proses ketaatan kita. Daya upaya kita dalam menjalankan syariatNya. Dawamkan (biasakan) dzikir dan doa sepanjang waktu. Semampu kita.

Allah Maha Mendengar curahan hati setiap hamba. Semoga senantiasa dimudahkan langkah cinta para insan yang sembari memohon ampun, ia memperbaiki diri.

         Sumber gambar : myfitriblog.wordpress.com



Trivia Kilas Sejarah Kerudung Pada Masa Shahabiyah :

Ketika perintah berkerudung datang dari Allah melalui lisan Rasulullah , para istri dan shahabiyah (sahabat perempuan Beliau) langsung mengenakan apa saja yang bisa menutupi kepala hingga dada mereka. Hatta, selimut, kain sprei bahkan korden. Boro-boro hijab atau khimar berlayer-layer seperti saat ini.

Hikmahnya ialah, betapa kepatuhan mendahului kepatutan. Apalagi untuk muslimah di masa kenabian, ketika mereka membuang hajat di lokasi jauh dari rumah. Maka, terhindarlah para shahabiyah dari gangguan kaum Yahudi yang biasanya merisaukan itu.

Jika kemudian, Rasulullah menitahkan pula dalaman sepanjang kaki agar tak tersibak aurat; ketika menaiki kuda maupun unta. Para wanita beriman tidak merasai hal tersebut adalah pembatasan. Justru ini merupakan kemerdekaan dan kedaulatan sebagai hamba, terhadap fashion Arab jahiliah yang mengeksploitasi keindahan tubuh perempuan.

ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ
مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ 

Komentar

  1. Bismillah..... Semoga saya dapat memperbaiki agar lebih taat lagi....

    BalasHapus

Posting Komentar

Sila tinggalkan jejak komentar, saran, masukan, kritik dan segenap tanggapan. Ummi tidak setiap hari memeriksa blog ini. Namun, insyaa Allah diusahakan membalas semampunya apabila senggang. Terima kasih atas kunjungannya :)

Postingan Populer